ASSALAMUALAIKUM
WR. WB.
Kali ini saya akan membahas mobil
murah atau bisa juga disebut LCGC (Low Cost Green Car). Sebagian masyarakat
Indonesia sangat antusias terhadap kemunculan mobil murah program dari
pemerintah. Di zaman modernisasi ini keinginan manusia untuk mempunyai mobil
sangatlah tinggi baik yg tinggal di kota maupun di perdesaan. Kenapa
mereka sangat antusias terhadap mobil itu?
Jelas mereka antusias karna harga mobil itu murah sekitar Rp 70 – 100
juta dan harga itu dapat di jangkau oleh masyarakat berpenghasilan menengah.
Selain itu kata nya mobil murah itu sangatlah “irit” bahan bakar nya dan ramah
lingkungan sehingga banyak orang yg menginginkan mobil tersebut.
Apakah
kehadiran mobil murah ini berdampak musibah atau berkah ? kalau di lihat
dari dampak positif nya mobil ini ramah lingkungan dan irit bahan bakar dan kehadiran
mobil ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengakses kendaraan roda empat itu
karena harga nya yag murah. Tetapi kalau dilihat dari dampak negatif nya mobil
ini jelas akan menambah kemacetan di jalan raya. Dan mobil murah ini juga
berpeluang untuk menggunakan bahan bakar bersubsidi.
Seharusnya mobil tersebut wajib
menggunakan bahan bakar non subsudi agar mesin mobil terawat, tapi kenyataan
nya bahwa sebagian konsumen mobil murah masih saja menggunakan bahan bakar
bersubsidi karna harga nya murah. Sekarang saja mobil-mobil biasa dan mewah
banyak yg menggunakan bahan bakar bersubsidi dan ditambah lagi dengan mobil
murah. Apakah mereka sebagai konsumen yg
membeli mobil murah, mobil biasa dan mobil mewah itu tidak malu memakai bahan
bakar bersubsidi ? padahal bahan
bakar bersubsidi untuk orang-orang yg berpenghasilan rendah, seharusnya pemerintah
bisa mengawasi dengan secara ketat. Dan pemerintah juga harus mempunyai solusi atas
program mobil murah nya agar tidak terjadi kemacetan di jalan raya.
Sumber :
A Short Description about youself
Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments
0 komentar: