ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
Mungkin
salah satu ketakutan terbesar memilih pasangan adalah, “Apakah semua kebaikan
dia akan berubah suatu saat nanti?” Makanya banyak wanita mempersulit masa
PDKT: demi menguji keseriusan dan kestabilan pria-pria yang mendekati. Pria
cenderung lebih short minded, tidak begitu memusingkan apakah calon pasangannya
akan berubah atau tidak. Karena kalaupun berubah, pria merasa cukup cerdas
untuk menemukan solusi perbaikannya, ataupun merasa cukup hebat untuk bisa
mencari penggantinya.
Orang
yang takut akan perubahan adalah orang yang tak siap hadapi kehidupan.
Jangankan manusia hidup, manusia mati saja (alias mayat) mengalami banyak
perubahan dari semenjak hembusan nafas terakhir sampai akhirnya terkunci di
liang kubur. Jadi Anda tak perlu panik jika melihat ada beberapa perubahan
tingkah pasangan. Jika tiba-tiba dia lambat membalas message, atau bertindak
agak aneh, kendalikan emosi Anda dan ajak bicara santai setelah ada waktu
tepat. Ingat: bicara santai, bukan interogasi!
Banyak
orang menyimpan perubahan-perubahan pasangannya dalam Buku Kecurigaan. Semakin
ditambah, semakin dia jadi tenggelam dalam emosi dan fantasi paranoid. Hindari
sikap detektif yang selalu menganalisa tindak-tanduk pasangan. “Tapi, saya dari
awal memang sulit percaya dia!” keluh sebagian orang. Kalau begitu itu salah
Anda memulai hubungan tanpa ada kemampuan mempercayai. Justru Anda yang perlu
berubah belajar mempercayai, bukannya pasangan Anda berubah supaya Anda bisa
mempercayainya!
Pasangan
Anda jelas tidak akan selalu sabar, pengertian, dan hangat sepanjang waktu.
Sama seperti kita tahu bahwa kesulitan atau kepahitan yang wanita berikan
selama PDKT adalah hanya dalam rangka PDKT saja, maka kita juga harusnya tahu
bahwa kemanisan yang pria berikan semasa PDKT juga sama, dalam rangka PDKT
saja. Jadi itu semua wajar memudar seiring perjalanan waktu, Anda tidak perlu
terkejut, emosi, ataupun berseru, “Penipuan!” terutama bila Anda sendiri juga
melakukannya (baik dalam rupa kepahitan ataupun kemanisan).
Logikanya
simple sekali. Kenapa pria perlu menjadi sangat manis sekali saat PDKT? Karena
pada saat PDKT, wanita dengan sengaja membuat dirinya jadi sangat sulit. Topeng
bertemu topeng.
Satu
sampai tiga bulan pertama semenjak mulai pacaran adalah periode honeymoon.
Menyusul setelahnya adalah masa adaptasi panjang yang cukup menguras tenaga.
Perbedaan latar belakang, karakter, gaya hidup akan mulai terlihat mencolok.
Anda atau pasangan otomatis mulai menjaga jarak dan membatasi diri. Sisi
positifnya adalah Anda dan dia jadi belajar tidak lagi manja mengandalkan
pasangan. Sisi negatifnya adalah masing-masing jadi mulai bersikap sensitif dan
perhitungan.
Jika
berhasil melalui tahun pertama, hubungan itu pasti sudah banyak sekali berubah
dan tidak mungkin sama. Proses adaptasi yang baik akan mengubah Anda dan
pasangan jadi rekan kerja yang harmonis, bukan sekedar cinta-cintaan. Apalagi
setelah masuk dalam pernikahan yang sewajarnya penuh dengan rutinitas.
Cinta-cintaan jadi sekedar bumbu, hingga banyak istri senang berdrama,
bergosip, atau sibuk menonton film cinta demi merasakan percikan api yang sudah
agak jarang terjadi alamiah. Suami banyak habiskan waktu di kegiatan-kegiatan
yang membuatnya merasa hebat dan jantan lagi, sesuatu yang dulu pasangannya
bisa berikan setiap kali bertemu.
Perubahan
dinamika hubungan saja wajar terjadi, apalagi sekedar perubahan perilaku. Ada alasannya mengapa kakek-nenek atau
orangtua sering meledek anak muda yang sedang gila dan asyik dimabuk cinta:
karena mereka tahu persis itu akan berubah jadi sesuatu yang berbeda dalam
waktu dekat.
Dalam
setiap hubungan, akan tiba masanya di mana kebaikan dan kepedulian kamu akan
berubah jadi sekadar rutinitas. Itu juga adalah perubahan yang wajar. Ketika
rutinitas baik itu dilakukan tapi merasa kurang diapresiasi, sewajarnya juga
dia jadi kurang termotivasi melanjutkan pekerjaan tersebut. Ini sama sekali
bukan soal pamrih atau meminta dibalas, tapi ini memang sistem kebutuhan
insentif yang terprogram di setiap jiwa manusia.
Omong-omong
soal berubah, apakah Anda masih penuh bersemangat memuji prestasinya? Apakah
Anda masih selalu mengucapkan terima kasih? Apakah Anda masih berusaha membalas
hal spesial untuk setiap hal spesial yang dia berikan? Atau jangan-jangan Anda
SENDIDIRI SUDAH BERUBAH menganggap semua kebaikannya jadi sebuah tanggung jawab
yang sewajarnya? Jika demikian, jangan heran jika dia pun berubah jadi malas
melakukan itu semua. Sebelum Anda emosi karena pasangan berubah, coba teliti
dulu seberapa banyak Anda juga berubah. Jika Anda merasa diri Anda tidak
berubah, bertobatlah dari kesombongan itu sebelum hubungan Anda jadi lebih
berantakan.
Di
awal hubungan, tubuh Anda dibanjiri koktil biokimia yang membuat Anda mabuk
kepayang. Dalam kondisi euforia itu, semua tingkah pasangan terasa indah dan
membahagiakan. Dia bisa saja bersikap aneh dan menyebalkan, tapi tetap terasa
lucu menggemaskan karena Anda sedang tergila-gila padanya. Analoginya: jika
Anda menggunakan kacamata dengan lensa bercorak ‘love love’, apapun yang
dilakukan pasangan jadi terlihat penuh cinta.
Untungnya,
sistem tubuh kita bisa mengatur dirinya sendiri agar tidak terus gila seumur
hidup. Setelah sekian lama, otak otomatis hentikan produksi hormon dan
neurotransmitter yang memabukkan. Anda berangsur-angsur bisa melihat pasangan
sebagaimana adanya: kelalaiannya yang dulu lucu kini berubah jadi hal yang
menyebalkan; kemanjaannya yang dulu menggemaskan kini berubah jadi kemalasan;
kecerdasannya berkomentar yang dulu Anda kagumi kini berubah terdengar di
kuping Anda sebagai komplen-komplen tak berkesudahan. Struktur biokimia tubuh
Anda berubah, perasaan Anda berubah, maka cara Anda melihat pasangan juga jadi
berubah.
Bisa
jadi sebenarnya dari dulu dia memang lama balas chatting, tapi Anda dulu
memakluminya karena ada euforia cinta. Setelah euforia hilang, Anda jadi
‘merasa dia berubah jadi lama balas chatting’. Bisa jadi sebenarnya dari dulu
dia memang suka berbohong, tapi Anda dulu tidak peduli karena sedang dimabuk
cinta. Kini kemabukan itu reda, Anda jadi ‘merasa dia berubah suka menyembunyikan
sesuatu’. Kata orang (jatuh) cinta itu buta, makanya banyak konflik terjadi
belakangan karena pacaran dan pernikahan itu benar-benar periode yang membuka
mata.
Satu-satunya
hal yang tidak akan berubah adalah fakta bahwa segala sesuatu pasti berubah. Itu
berarti termasuk Anda, pasangan Anda, dan hubungan kalian berdua. Hanya ada
satu jenis pasangan yang tidak berubah, yaitu arca purbakala.
A Short Description about youself
Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments
0 komentar: